Buku sederhana ini saya tulis dengan maksud memberikan petunjuk bagi
siapapun yang membaca buku ini, agar mendapatkan uang dari apa yang
dimilikinya, baik itu berupa ide, gagasan, pemikiran yang asli dari diri
sendiri atau berupa informasi lain yang dikumpulkan dari manapun juga.
Pada dewasa ini sudah banyak buku yang diterbitkan untuk panduan menulis. Namun buku tersebut kebanyakan hanya memandu menulis untuk dijual di surat kabar, majalah dan sebagaainya.
Sedangkan ruangan untuk tulisan itu pada setiap majalah, surat kabar dan sebagainya adalah sangat terbatas. Ini bukan berarti tidak ada ruang kesempatan bagi penulis pemula. Namun persaingan akan begitu ketat, waktu menunggu sampai diterbitkan juga cukup lama tapi hasilnya kurang maksimum. Karena honor sebuah artikel yang bagus paling-paling hanya sekitar seratus lima puluh ribu rupiah.
Untuk artikel-artikel yang umum maka koran, majalah, tabloid dan sebagainya adalah tempat yang cocok, namun bila anda punya informasi yang unik maka anda sendirilah yang menentukan berapa banyak uang yang ingin anda dapatkan dari tulisan anda itu. Insyaallah buku sederhana ini akan menuntunnya.
Selamat membaca, semoga mendapat ide yang cemerlang dan semoga sukses.
Penulis
BAGAIMANA CARA MENJUAL IDE-IDE ANDA MENJADI UANG
1. Pendahuluan
Pada dewasa ini banyak ditawarkan kursus menulis, jadi wartawan dan sebagainya. Kursus-kursus semacam ini jelas sangat membantu bagi yang mempunyai hobi menulis, baik itu cerpen, artikel dan sebagainya.
Hanya saja dalam kursus semacam itu jarang dibahas bagaimana jika artikel itu unik dan di koran, majalah, tabloid dan sebagainya tidak mempunyai tempat ? sehingga mungkin artikel itu baik tapi tidak ada tempat, maka itu berarti artikel atau tulisan tadi tidak akan dimuat.
Keterbatasan seperti inilah yang akan anda tembus, sehingga anda tidak harus tergantung pada media cetak manapun jika anda punya tulisan atau informasi yang bagus karena anda dapat menjualnya secara sederhana, tapi untungnya lebih daripada kalau tulisan tersebut diterbitkan oleh koran, majalah, tabloid dan sebagainya.
2. Jenis Tulisan
Tulisan apa yang akan laku dijual sendiri ? Tentu saja tulisan yang mengandung informasi yang unik. Dimana koran, majalah, tabloid dan sebagainya tidak memilikinya.
Bila anda mengkaji tayangan di TV, berita di koran, majalah dan sebagainya, akan anda dapati informasi yang umum saja yang tidak membawa untung bagi yang mengetahuinya, ditonton dan diperhatikan orang. Apalagi yang sifatnya unik.
Ciri informasi yang unik biasanya adalah merupakan sebuah petunjuk seperti “bagaimana cara ......” seperti tulisan sederhana saya dulu yang berjudul “bagaimana cara memanfaatkan disket bekas” yang diminati oleh mereka yang mempunyai disket bekas .
Bila anda mempunyai informasi “bagaimana cara ........” maka informasi itu yakin dibutuhkan banyak orang. Dan itu akan menjadi sumber uang tinggal anda mau sedikit bersusah payah mengolahnya atau mau membiarkannya begitu saja.
Bagaimana jika anda tidak punya ide yang asli dari pikiran atau pengalaman anda,? Kalau demikian carilah informasi yang ada di masyarakat dan dibutuhkan oleh mereka.
Informasi ini bisa anda kumpulkan dari sahabat pena, teman sekantor, atau para teknisi di bengkel yang dekat dengan rumah anda atau dari perpustakaan di kota anda. Insyaallah akan ada saja informasi yang unik yang bisa anda jadikan bahan tulisan untuk nantinya anda jual.
Contohnya adalah teman saya yang rajin mengumpulkan informasi tentang paranormal dan keahliannya. Pada tahun 1996 belum banyak majalah yang mengkhususkan pada masalah ghaib, berbeda dengan hari ini. (Di internet saja tinggal menulis kata kuncinya segala informasi ada.)
Informasi mengenai paranormal itu dia ketik rapi lengkap dengan alamat, no telepon dan penyakit yang bisa ditangani. Informasi ini dijual ke orang-orang yang kenal dengan dia bahkan dijual melalui pos dan hasilnya cukup menggembirakan.
Teman saya yang lain pernah menjual alamat majalah yang gratis dari luar negeri. Dan masih banyak lagi contoh informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tinggal anda jeli untuk memanfaatkannya.
3. Menuliskan informasi
Ingatlah bahwa anda dulu pernah sekolah minimalnya SD atau setidaknya bisa menulis dan membaca. Dan kalau anda ingat maka sekali dalam setahun ketika sekolah, minimalnya anda disuruh menulis cerita oleh guru yang disebut mengarang.
Selain itu anda juga pernah bahkan sering membaca tulisan di koran, majalah, tabloid dan sebagainya. Semua itu jelas sebuah gambaran bahwa menuliskan sesuatu itu mudah apalagi kalau itu pengalaman pribadi anda sendiri
Anda mungkin sering mendengar bahkan sekali-kali bercerita gosip, atau ngobrol berjam-jam, nah semua itu bisa anda lakukan dengan mudah, kenapa menuliskannya tidak bisa?. Sebenarnya bukan tidak bisa hanya enggan saja. Faktor inilah yang menghambat minat menulis anda.
Untuk menuliskan sesuatu agar mudah maka buat saja langkah-langkahnya secara pasti yaitu dengan menggunakan urutan nomor atau abjad.
Langkah pertama diberi nomor satu, lalu langkah kedua dengan nomor dua. begitu seterusnya. Jika dalam nomor satu itu ada bagian- bagian lagi maka bisa dituliskan 1a, 1b, 1c ....dan seterusnya.
Untuk lebih jelas berilah gambar alakadarnya. Bila tidak bisa menggambar sendiri carilah teman yang bisa membuatkannya. Kalau anda punya kamera tak ada salahnya menggunakan kamera untuk gambarnya. Yang penting untuk diingat jika nanti buku tersebut akan di fotocopy, tidak untuk dicetak warna, maka usahakan gambar yang diambil hitam putih saja, agar lebih jelas kalau difotocopynya.
Kalau gambar aslinya berwarna seperti warna kuning maka kalau difotocopy warna itu mendekati putih sehingga sulit untuk dilihat.
4. Membuat buku
Bila anda sengaja membuat buku dengan jalan dicetak ke percetakan maka prosesnya cukup rumit dan biayanya mahal karena anda harus membuat dalam jumlah yang banyak agar percetakan tersebut mendapat untung.
Maka buat saja buku yang sederhana dengan jalan mengetikannya pada lembaran kertas folio yang dilipat dua. Yang terpenting adalah ketikannya rapi, mudah dibaca sekaligus mudah dipahami isinya.
Pada saat ini sudah banyak rental komputer, maka tak ada salahnya bagi anda untuk memakai jasa tersebut. Selain bagus hasilnya harganyapun cukup murah untuk perlembarnya Apalagi kalau anda sendiri mampu mengoperasikannya sendiri itu jelas lebih baik lagi.
Apa yang terpenting dari sebuah informasi yang menarik? Jawabannya adalah judulnya. Karena judul itu memberikan gambaran tentang isi. Kalau judulnya tidak tepat yaitu tidak mampu menarik perhatian orang yang membacanya maka itu tidak akan laku. Maka untuk judul informasi yang unik dapat digunakan patokan kata-kata “Bagaimana cara .....” contohnya
a. Bagaimana cara menurunkan berat badan secara alami.
b. Bagaimana cara mendapatkan barang-barang gratis dari USA.
c. Bagaimana cara .......
Kata “bagaimana cara“ adalah kata yang sudah teruji ampuh menarik perhatian orang karena di dalam kata-kata tersebut mengandung pengertian ada rahasia yang patut diketahui.
Untuk menguji buku atau informasi yang anda tulis itu menarik atau tidak, perlihatkan pada teman-teman anda. Apa komentar mereka. Usahakan teman anda itu yang sesuai profesinya untuk membaca buku tersebut. Misalnya dulu saya menulis “bagaimana cara memanfaatkan disket bekas” ini jelas menarik bagi teman-teman saya yang mempunyai disket bekas.
Kalau anda menulis bagaimana mendapatkan barang-barang gratis dari USA, maka buku tersebut akan menarik bagi mereka-mereka yang hobi baca atau orang-orang yang hobi menggunakan produk luar negeri khususnya USA.
Teman anda yang tertarik pada buku anda, itu akan mewakili orang lain di luar lingkungan anda bahwa buku tersebut dibutuhkan oleh mereka.
5. Cara Memasarkan/menjual
Jika anda punya uang maka anda dapat mengujinya dengan cara iklan di media cetak yang ada di kota anda terlebih dahulu. Gunakan saja iklan baris yang biasanya harganya terjangkau.
Buat iklan itu sesingkat mungkin namun jelas maksud bagi pembacanya. Anda boleh menggunakan cara iklan yang biasa digunakan seperti dibawah ini:
a. Menuliskan langsung dengan harga bukunya. Contoh iklannya ‘Dapatkan buku bagaimana cara ......... harga Rp 10.000. kirim wesel ke ........”
Cara ini menghemat biaya iklan karena yang berminat akan segera mengirimkan uang.
Tapi cara ini akan menghasilkan sedikit sekali tanggapan pembaca, karena hanya yang benar-benar berminat saja yang akan membeli.
b. Menuliskan Iklannya saja tanpa harga. Contoh iklannya ‘Dapatkan buku bagaimana cara ......... Untuk informasi kirim nama dan alamat ke ........”
Cara ini akan mendapatkan tanggapan yang banyak, karena kemungkinan ada saja orang yang sekedar ingin tahu juga ikut-ikutan mengirimkan nama dan alamatnya.
Hanya cara ini memerlukan waktu yang agak panjang dan modal prangko untuk membalasnya.
Bila menggunakan cara ini maka bagi setiap surat yang masuk anda balas dengan brosur penjelasan secara selintas tentang buku yang anda tulis sehingga mereka sedikit banyak memiliki bayangan mengenai isi dari buku tersebut. Namun usahakan bagaimana mereka menjadi semakin penasaran setelah membaca brosur tersebut. Sehingga mungkin orang yang asalnya hanya iseng nantinya menjadi membeli.
c. Mengirimkan brosur langsung
Anda dapat melihat bahwa di koran, majalah, tabloid dan sebagainya banyak orang yang mengirim surat baik untuk sekedar usul, mengkritik atau menanggapi tulisan tertentu. Orang-orang semacam ini adalah orang yang mempunyai minat tinggi akan informasi.
Jika anda mau coba-coba menawarkan buku yang anda tulis, maka mereka ada kemungkinan untuk membeli apa yang anda tawarkan.
Berdasarkan apa yang pernah saya lakukan dari sepuluh orang yang dikirimi brosur maka rata-rata empat orang itu menanggapi dan membeli.
Kalau perhitungan prangko, amplop dan lain-lain untuk sepuluh orang ini tertutup dengan empat orang yang membeli, maka cara ini bisa dilakukan. Namun jika tidak ada untung yang didapat, cara ini jangan dilakukan.
Bila buku anda yang di iklankan secara iklan baris di kota anda laku, maka cobalah melangkah dengan beriklan di majalah yang lebih bonafid karena majalah dapat disimpan berbulan-bulan. Sehingga iklannya akan lebih banyak lagi dibaca orang. Kalau hanya di koran barangkali orang hanya lihat hari itu saja selebihnya sudah tidak dibaca lagi karena informasinya sudah dianggap basi. Hanya harganya jelas mahal, namun lebih efektif.
Bila anda tak punya uang anda dapat mencoba untuk beriklan di koran, majalah, tabloid dan sebagainya dengan cara menulis surat pembaca. Cara ini untung-untungan mungkin dimuat mungkin tidak.
Berdasarkan pengalaman yang pernah saya lakukan bila anda dianggap penting sebagai pembacanya maka kemungkinan surat itu akan dimuat.
Ada trik-trik yang bisa dicoba agar surat itu dianggap penting untuk ditanggapi yaitu:
- Tulislah dalam surat pembaca itu sedikit saran, komentar atau kritik tentang artikel di koran tersebut. Seperti meminta tambahan rubrik tertentu supaya ditambah atau dikurangi porsi halamannya.
Hal semacam ini akan dianggap oleh redaksi bahwa anda penggemar dari koran, majalah, tabloid tersebut. Sehingga surat anda dianggap penting untuk dimuat.
Di ujung surat dapat dicoba iklan secara terselubung contohnya “bagi siapa saja yang ingin berkorespondensi dengan saya, saya tunggu, oh ya bagi temen-temen yang memerlukan informasi mengenai bagaimana cara......... silahkan hubungi saya”
- Bila redaksi sebelum memuat surat anda ingin melihat dulu buku yang anda tulis, maka kirimkan saja fotocopynya. Tak usah khawatir karena koran, majalah, tabloid tersebut tidak akan memuat tanpa izin anda.
- Dalam surat pembaca seperti itu jangan katakan harganya. Karena kalau ada harganya koran, majalah, tabloid tersebut tidak akan memuatnya.
Harganya baru anda berikan bila sudah ada surat yang datang, katakan saja bahwa harga yang harus dibayar itu adalah upah menuliskan dan fotocopy serta biaya posnya.
Sekali lagi iklan di surat pembaca ini untung-untungan bisa dimuat bisa tidak. Hanya tak ada salahnya jika dicoba terlebih dahulu.
Bila anda adalah orang tua dan yang ditulis diperuntukan untuk remaja, gunakan saja surat itu seolah-olah dari anak anda.
Begitu juga bila yang ditulis itu untuk orang tua sedangkan anda adalah masih pelajar SMA maka gunakan juga nama kakak, atau orang tua anda yang cocok dengan tulisan tersebut.
Ada satu lagi cara iklan yang cukup murah yaitu dengan cara membuat brosur. Lalu brosur itu dititipkan ke loper koran, majalah, tabloid dan sebagainya. Anda bisa memberi barang sepuluh atau dua puluh ribu ke loper koran itu. Hanya anda tanya dulu loper koran itu memegang berapa ratus langganan.
Contoh iklan sama dengan iklan baris tersebut di atas. Agar bisa lebih efektip karena sekarang sudah ada handphone yang bisa SMS. Maka iklannya dapat ditulis seperti ini “ bagi yang berminat mendapatkan buku bagaimana cara ..... kirimkan nama dan alamat via SMS 081 ............. atau telp ke no .....
6. Membalas pesanan
Bila anda telah memasang iklan baik secara membayar atau menggunakan surat pembaca, maka langkah selanjutnya adalah membukukan atau mengarsipkan nama dan alamat orang yang memesan buku anda tersebut.
Gunakan saja sistem yang sudah baku agar mudah dipahami
7. Perkiraan penghasilan
Jika anda mengiklankan pada sebuah koran dengan iklan baris, sedangkan koran tersebut dicetak dalam 100.000 eksemplar dan yang membaca iklan anda adalah sebanyak 40 % saja maka iklan anda dibaca oleh :
100.000 X 40 % = 40.000 orang.
Dan jika dari 40.000 yang membaca ini 10 % saja yang beli buku anda dan anda menghargakan buku tersebut Rp 10.000. maka uang yang di dapat adalah:
40.000 x 10 % = 4.000 orang
Penghasilan = 4.000 x 10.000
= 40.000.000 (empat puluh juta)
Jumlah penghasilan ini bisa lebih besar atau lebih kecil tergantung dari seberapa jauh buku itu diminati masyarakat.
Saya sendiri dulu menjual bagaimana cara memanfaatkan disket bekas dan bagaimana cara memperbaharui pita printer, cukup untuk makan kurang lebih dua tahun.
Bandingkanlah dengan anda mengirimkannya ke sebuah majalah yang akan diberi honor hanya kurang lebih Rp 150.000 .
Sehingga teruskan saja menulis, jangan terpaku pada koran, majalah, tabloid dan sebagainya. Buatlah buku sendiri dan juallah sendiri. Toh untuk film saja sekarang ada film independent yang segalanya diupayakan dengan kemampuan sendiri.
8. Riwayat singkat penulisan buku ini
Tahun 1993 saya lulus dari diploma I informatika. Waktu itu komputer masih jarang yang menggunakan hardisk, termasuk di tempat saya kuliah. Disket besar masih dominan. Karena yang memakai disket kecil itu biasanya drive B. yang besar tetap untuk program.
Karena disket besar itu mudah rusak maka selama satu tahun kuliah lebih dari dua puluh disket yang sudah tidak terpakai lagi karena rusak.
Saya berpikir disket itu dibeli dengan harga yang cukup mahal (untuk ukuran waktu itu) dan kalau tidak digunakan kembali rasanya sayang.
Tiba-tiba ide itu muncul ketika saya mencetak foto ukuran postcard. Dimana saya ingin memajangkannya sedangkan saya tidak punya figura. Timbullah niat kalau untuk tempat foto ukuran postcard disket bekas itu cukup muat.
Akhirnya saya buat disket bekas itu menjadi figura-figura sederhana dan sedikit diperindah dengan pita-pita serta penyangga agar disket itu bisa diberdirikan di atas meja.
Setelah itu saya berpikir bahwa mungkin di tempat lain juga butuh informasi tersebut, terutama bagi pelajar dan mahasiswa yang ada di kota-kota besar.
Tanpa niat komersil mencari uang, saya menulis beberapa surat pembaca di beberapa majalah remaja yang ada di Jakarta yang isinya menawarkan “bagaimana cara memanfaatkan disket bekas menjadi barang yang bermanfaat bagi yang berminat kirimkan dua buah prangko untuk balasan”
Saya tidak menyebutkan jadi figura atau apapun. Ini sengaja agar orang penasaran dan mengirimkan surat pada saya. Waktu itu saya hoby koresponden ke dalam dan luar negeri sehingga saya bisa mempunyai banyak prangko.
Saya tidak menyangka bahwa banyak sekali yang membutuhkan informasi tersebut. Karena tidak mungkin saya menerangkan dengan cara ditulis. Akhirnya saya buat cara-cara memanfaatkan disket bekas itu dalam bentuk kertas polio di lipat.
Saya katakan pada surat balasan ke mereka bahwa saya tak mungkin untuk membalas satu persatu. Bagi yang memang berminat silahkan kirimkan uang Rp 2500 (dua ribu lima ratus rupiah) untuk biaya fotocopy.
Kalau dihitung-hitung biaya fotocopy Rp 30/halaman dan biaya prangko Rp 300. berarti saya hanya bermodal Rp 500 Rupiah. Ini berarti saya untung 2000 rupiah perbuku.
Pada waktu itu ada kurang lebih 400 orang dari seluruh Indonesia yang menghubungi saya termasuk dari Irian Jaya dan Aceh.
Jumlah itu ditambah lagi dengan orang yang saya kirimi brosur secara langsung (Iklan point c) dan dari iklan baris di koran lokal Bandung.
Sehingga pada satu tahun antara 1993 – 1994 dimana saya menganggur saya masih dapat uang. Setiap hari ada satu atau dua surat yang minta informasi dan ada wesel yang mengirimkan uang dari orang yang suratnya sudah lebih dulu datang dan sudah dibalas.
Pemasangan iklan di koran lokal di Bandung, mendapat respon kurang sukses, karena mungkin tidak tepat sasaran dimana yang membaca koran itu kebanyakan orang tua. Jadi hasilnya lebih baik di majalah remaja yang gratis tersebut.
Selain menulis “Bagaimana cara memanfaatkan disket bekas ...........’ saya juga setahun berikutnya menulis tentang “Bagimana cara memperbaharui pita printer dengan cara mudah dan murah”
Tulisan ini hanya sebanyak dua halaman kurang. Saya memasang iklan gratis di surat pembaca sebuah tabloid komputer(sekarang sudah jadi majalah komputer) Hasilnya lumayan juga. Walau tidak sebanyak yang tadi. Karena “bagaimana cara memanfaatkan disket bekas ..............” diiklankan gratis di banyak majalah (kalau tidak salah tiga majalah remaja) kalau yang kedua hanya di satu tabloid saja dan mungkin tidak semua pembaca mempunyai printer di rumahnya.
Tulisan ini saya dapatkan ketika saya bekerja di sebuah rental komputer. Dimana ketika saya baru masuk kerja, diberitahu oleh pemiliknya jika pita printer sudah pudar warnanya gunakan ini (tinta khusus yang murah) untuk menjadikannya baru.
Dengan cara itu pengunjung rental terus membludak karena mereka merasa puas dengan hasil cetak yang bagus terus. Tidak seperti dirental lain yang kadang pudar karena ngirit biaya ganti pita.
Dengan cara yang ditempuh oleh rental komputer tempat saya bekerja, pita komputer hanya diganti kalau sudah benar-benar tipis saja.
9. Mengapa saya menulis buku sederhana ini
Sampai hari ini saya sangat gemar membaca apa saja yang bermanfaat. Namun sangat sedikit sekali ruangan untuk karya-karya tertentu.
Dilain pihak banyak iklan yang menawarkan kursus menulis. Dan sayapun pernah mengikutinya walaupun tidak sampai tamat. Bahkan saya sudah menulis beberapa puluh kisah singkat, sudah pula dikirim ke beberapa penerbit namun tak ada jawaban.
Berangkat dari hal ini maka saya merasa yakin bahwa banyak orang yang mempunyai kelebihan berupa informasi khusus, tapi mereka tak dapat apa-apa. Karena tak ada koran, majalah, tabloid dan sebagainya yang mau memuatnya. Dan kalau dimuat honornya tak sebanding dengan kandungan ilmunya.
Maka saya yang sudah punya pengalaman menulis dan menjualnya. Tak ada salahnya saya berbagi sehingga siapapun yang punya ide, gagasan atau apapun namanya. Maka orang tersebut menikmati keuntungannya dan orang lain mendapat manfaatnya.
Buku inipun saya buat sederhana (dalam versi cetaknya), tata letak, tulisan bahkan jilidnya tak lebih baik dari sebuah paper anak SMP. Tulisan ini pernah diiklankan juga dan alhamdulillah cukup menguntungkan..
Ini adalah gambaran bagi anda bahwa jika anda punya informasi yang unik orang lain termasuk saya mungkin akan membelinya. Soal penampilan buku itu dan harganya adalah bukanlah suatu masalah kalau informasi di dalamnya memang sangat patut untuk diketahui dan dapat menghasilkan uang yang lebih besar lagi nantinya dari hasil menerapkan ilmu yang ada di dalamnya
Itulah kisah lahirnya buku sederhana ini. Semoga membawa manfaat.
10. Penutup
Bila anda mempunyai sesuatu yang berharga. Tak usah banyak perhitungan dulu dan jangan banyak tergantung pada orang lain. Mandirilah.
Mudah-mudahan buku ini menjadi sebuah sumber inspirasi bahwa anda bisa mendapatkan uang dari buah pikir anda sendiri.
Selamat berpikir, selamat mencoba semoga sukses selalu.
LAMPIRAN
1. Contoh Surat untuk koran
Dear redaksi
Saya sudah lama membaca majalah ini, namun baru sekarang saya sempat mengirimkan surat ini, yang tiada lain ingin mengomentari tentang ......... dimana rubrik tersebut menurut saya sangat bagus sehingga kalau bisa ditambah lagi.
Bagi teman-teman yang hobi korespondensi saya tunggu suratnya. Dan bagi siapa saja yang ingin tahu Bagaimana cara ............ silahkan hubungi saya, syaratnya sertakan prangko untuk balasan.
Keterangan:
Isi surat dan gaya surat bisa disesuaikan dengan koran, majalah, tabloid yang dituju. Untuk orang tua bisa diubah gayanya lebih formal lagi.
2. Contoh Iklan Baris
“Dapatkan petunjuk bagaimana menjual ide menjadi uang. Informasi gratis Kirim nama + alamat lengkap via SMS ke 081...............”
“Dapatkan petunjuk bagaimana menjual ide menjadi uang”. Informasi gratis Kirim nama + alamat lengkap ke PO. BOX ...............
Pada dewasa ini sudah banyak buku yang diterbitkan untuk panduan menulis. Namun buku tersebut kebanyakan hanya memandu menulis untuk dijual di surat kabar, majalah dan sebagaainya.
Sedangkan ruangan untuk tulisan itu pada setiap majalah, surat kabar dan sebagainya adalah sangat terbatas. Ini bukan berarti tidak ada ruang kesempatan bagi penulis pemula. Namun persaingan akan begitu ketat, waktu menunggu sampai diterbitkan juga cukup lama tapi hasilnya kurang maksimum. Karena honor sebuah artikel yang bagus paling-paling hanya sekitar seratus lima puluh ribu rupiah.
Untuk artikel-artikel yang umum maka koran, majalah, tabloid dan sebagainya adalah tempat yang cocok, namun bila anda punya informasi yang unik maka anda sendirilah yang menentukan berapa banyak uang yang ingin anda dapatkan dari tulisan anda itu. Insyaallah buku sederhana ini akan menuntunnya.
Selamat membaca, semoga mendapat ide yang cemerlang dan semoga sukses.
Penulis
BAGAIMANA CARA MENJUAL IDE-IDE ANDA MENJADI UANG
1. Pendahuluan
Pada dewasa ini banyak ditawarkan kursus menulis, jadi wartawan dan sebagainya. Kursus-kursus semacam ini jelas sangat membantu bagi yang mempunyai hobi menulis, baik itu cerpen, artikel dan sebagainya.
Hanya saja dalam kursus semacam itu jarang dibahas bagaimana jika artikel itu unik dan di koran, majalah, tabloid dan sebagainya tidak mempunyai tempat ? sehingga mungkin artikel itu baik tapi tidak ada tempat, maka itu berarti artikel atau tulisan tadi tidak akan dimuat.
Keterbatasan seperti inilah yang akan anda tembus, sehingga anda tidak harus tergantung pada media cetak manapun jika anda punya tulisan atau informasi yang bagus karena anda dapat menjualnya secara sederhana, tapi untungnya lebih daripada kalau tulisan tersebut diterbitkan oleh koran, majalah, tabloid dan sebagainya.
2. Jenis Tulisan
Tulisan apa yang akan laku dijual sendiri ? Tentu saja tulisan yang mengandung informasi yang unik. Dimana koran, majalah, tabloid dan sebagainya tidak memilikinya.
Bila anda mengkaji tayangan di TV, berita di koran, majalah dan sebagainya, akan anda dapati informasi yang umum saja yang tidak membawa untung bagi yang mengetahuinya, ditonton dan diperhatikan orang. Apalagi yang sifatnya unik.
Ciri informasi yang unik biasanya adalah merupakan sebuah petunjuk seperti “bagaimana cara ......” seperti tulisan sederhana saya dulu yang berjudul “bagaimana cara memanfaatkan disket bekas” yang diminati oleh mereka yang mempunyai disket bekas .
Bila anda mempunyai informasi “bagaimana cara ........” maka informasi itu yakin dibutuhkan banyak orang. Dan itu akan menjadi sumber uang tinggal anda mau sedikit bersusah payah mengolahnya atau mau membiarkannya begitu saja.
Bagaimana jika anda tidak punya ide yang asli dari pikiran atau pengalaman anda,? Kalau demikian carilah informasi yang ada di masyarakat dan dibutuhkan oleh mereka.
Informasi ini bisa anda kumpulkan dari sahabat pena, teman sekantor, atau para teknisi di bengkel yang dekat dengan rumah anda atau dari perpustakaan di kota anda. Insyaallah akan ada saja informasi yang unik yang bisa anda jadikan bahan tulisan untuk nantinya anda jual.
Contohnya adalah teman saya yang rajin mengumpulkan informasi tentang paranormal dan keahliannya. Pada tahun 1996 belum banyak majalah yang mengkhususkan pada masalah ghaib, berbeda dengan hari ini. (Di internet saja tinggal menulis kata kuncinya segala informasi ada.)
Informasi mengenai paranormal itu dia ketik rapi lengkap dengan alamat, no telepon dan penyakit yang bisa ditangani. Informasi ini dijual ke orang-orang yang kenal dengan dia bahkan dijual melalui pos dan hasilnya cukup menggembirakan.
Teman saya yang lain pernah menjual alamat majalah yang gratis dari luar negeri. Dan masih banyak lagi contoh informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tinggal anda jeli untuk memanfaatkannya.
3. Menuliskan informasi
Ingatlah bahwa anda dulu pernah sekolah minimalnya SD atau setidaknya bisa menulis dan membaca. Dan kalau anda ingat maka sekali dalam setahun ketika sekolah, minimalnya anda disuruh menulis cerita oleh guru yang disebut mengarang.
Selain itu anda juga pernah bahkan sering membaca tulisan di koran, majalah, tabloid dan sebagainya. Semua itu jelas sebuah gambaran bahwa menuliskan sesuatu itu mudah apalagi kalau itu pengalaman pribadi anda sendiri
Anda mungkin sering mendengar bahkan sekali-kali bercerita gosip, atau ngobrol berjam-jam, nah semua itu bisa anda lakukan dengan mudah, kenapa menuliskannya tidak bisa?. Sebenarnya bukan tidak bisa hanya enggan saja. Faktor inilah yang menghambat minat menulis anda.
Untuk menuliskan sesuatu agar mudah maka buat saja langkah-langkahnya secara pasti yaitu dengan menggunakan urutan nomor atau abjad.
Langkah pertama diberi nomor satu, lalu langkah kedua dengan nomor dua. begitu seterusnya. Jika dalam nomor satu itu ada bagian- bagian lagi maka bisa dituliskan 1a, 1b, 1c ....dan seterusnya.
Untuk lebih jelas berilah gambar alakadarnya. Bila tidak bisa menggambar sendiri carilah teman yang bisa membuatkannya. Kalau anda punya kamera tak ada salahnya menggunakan kamera untuk gambarnya. Yang penting untuk diingat jika nanti buku tersebut akan di fotocopy, tidak untuk dicetak warna, maka usahakan gambar yang diambil hitam putih saja, agar lebih jelas kalau difotocopynya.
Kalau gambar aslinya berwarna seperti warna kuning maka kalau difotocopy warna itu mendekati putih sehingga sulit untuk dilihat.
4. Membuat buku
Bila anda sengaja membuat buku dengan jalan dicetak ke percetakan maka prosesnya cukup rumit dan biayanya mahal karena anda harus membuat dalam jumlah yang banyak agar percetakan tersebut mendapat untung.
Maka buat saja buku yang sederhana dengan jalan mengetikannya pada lembaran kertas folio yang dilipat dua. Yang terpenting adalah ketikannya rapi, mudah dibaca sekaligus mudah dipahami isinya.
Pada saat ini sudah banyak rental komputer, maka tak ada salahnya bagi anda untuk memakai jasa tersebut. Selain bagus hasilnya harganyapun cukup murah untuk perlembarnya Apalagi kalau anda sendiri mampu mengoperasikannya sendiri itu jelas lebih baik lagi.
Apa yang terpenting dari sebuah informasi yang menarik? Jawabannya adalah judulnya. Karena judul itu memberikan gambaran tentang isi. Kalau judulnya tidak tepat yaitu tidak mampu menarik perhatian orang yang membacanya maka itu tidak akan laku. Maka untuk judul informasi yang unik dapat digunakan patokan kata-kata “Bagaimana cara .....” contohnya
a. Bagaimana cara menurunkan berat badan secara alami.
b. Bagaimana cara mendapatkan barang-barang gratis dari USA.
c. Bagaimana cara .......
Kata “bagaimana cara“ adalah kata yang sudah teruji ampuh menarik perhatian orang karena di dalam kata-kata tersebut mengandung pengertian ada rahasia yang patut diketahui.
Untuk menguji buku atau informasi yang anda tulis itu menarik atau tidak, perlihatkan pada teman-teman anda. Apa komentar mereka. Usahakan teman anda itu yang sesuai profesinya untuk membaca buku tersebut. Misalnya dulu saya menulis “bagaimana cara memanfaatkan disket bekas” ini jelas menarik bagi teman-teman saya yang mempunyai disket bekas.
Kalau anda menulis bagaimana mendapatkan barang-barang gratis dari USA, maka buku tersebut akan menarik bagi mereka-mereka yang hobi baca atau orang-orang yang hobi menggunakan produk luar negeri khususnya USA.
Teman anda yang tertarik pada buku anda, itu akan mewakili orang lain di luar lingkungan anda bahwa buku tersebut dibutuhkan oleh mereka.
5. Cara Memasarkan/menjual
Jika anda punya uang maka anda dapat mengujinya dengan cara iklan di media cetak yang ada di kota anda terlebih dahulu. Gunakan saja iklan baris yang biasanya harganya terjangkau.
Buat iklan itu sesingkat mungkin namun jelas maksud bagi pembacanya. Anda boleh menggunakan cara iklan yang biasa digunakan seperti dibawah ini:
a. Menuliskan langsung dengan harga bukunya. Contoh iklannya ‘Dapatkan buku bagaimana cara ......... harga Rp 10.000. kirim wesel ke ........”
Cara ini menghemat biaya iklan karena yang berminat akan segera mengirimkan uang.
Tapi cara ini akan menghasilkan sedikit sekali tanggapan pembaca, karena hanya yang benar-benar berminat saja yang akan membeli.
b. Menuliskan Iklannya saja tanpa harga. Contoh iklannya ‘Dapatkan buku bagaimana cara ......... Untuk informasi kirim nama dan alamat ke ........”
Cara ini akan mendapatkan tanggapan yang banyak, karena kemungkinan ada saja orang yang sekedar ingin tahu juga ikut-ikutan mengirimkan nama dan alamatnya.
Hanya cara ini memerlukan waktu yang agak panjang dan modal prangko untuk membalasnya.
Bila menggunakan cara ini maka bagi setiap surat yang masuk anda balas dengan brosur penjelasan secara selintas tentang buku yang anda tulis sehingga mereka sedikit banyak memiliki bayangan mengenai isi dari buku tersebut. Namun usahakan bagaimana mereka menjadi semakin penasaran setelah membaca brosur tersebut. Sehingga mungkin orang yang asalnya hanya iseng nantinya menjadi membeli.
c. Mengirimkan brosur langsung
Anda dapat melihat bahwa di koran, majalah, tabloid dan sebagainya banyak orang yang mengirim surat baik untuk sekedar usul, mengkritik atau menanggapi tulisan tertentu. Orang-orang semacam ini adalah orang yang mempunyai minat tinggi akan informasi.
Jika anda mau coba-coba menawarkan buku yang anda tulis, maka mereka ada kemungkinan untuk membeli apa yang anda tawarkan.
Berdasarkan apa yang pernah saya lakukan dari sepuluh orang yang dikirimi brosur maka rata-rata empat orang itu menanggapi dan membeli.
Kalau perhitungan prangko, amplop dan lain-lain untuk sepuluh orang ini tertutup dengan empat orang yang membeli, maka cara ini bisa dilakukan. Namun jika tidak ada untung yang didapat, cara ini jangan dilakukan.
Bila buku anda yang di iklankan secara iklan baris di kota anda laku, maka cobalah melangkah dengan beriklan di majalah yang lebih bonafid karena majalah dapat disimpan berbulan-bulan. Sehingga iklannya akan lebih banyak lagi dibaca orang. Kalau hanya di koran barangkali orang hanya lihat hari itu saja selebihnya sudah tidak dibaca lagi karena informasinya sudah dianggap basi. Hanya harganya jelas mahal, namun lebih efektif.
Bila anda tak punya uang anda dapat mencoba untuk beriklan di koran, majalah, tabloid dan sebagainya dengan cara menulis surat pembaca. Cara ini untung-untungan mungkin dimuat mungkin tidak.
Berdasarkan pengalaman yang pernah saya lakukan bila anda dianggap penting sebagai pembacanya maka kemungkinan surat itu akan dimuat.
Ada trik-trik yang bisa dicoba agar surat itu dianggap penting untuk ditanggapi yaitu:
- Tulislah dalam surat pembaca itu sedikit saran, komentar atau kritik tentang artikel di koran tersebut. Seperti meminta tambahan rubrik tertentu supaya ditambah atau dikurangi porsi halamannya.
Hal semacam ini akan dianggap oleh redaksi bahwa anda penggemar dari koran, majalah, tabloid tersebut. Sehingga surat anda dianggap penting untuk dimuat.
Di ujung surat dapat dicoba iklan secara terselubung contohnya “bagi siapa saja yang ingin berkorespondensi dengan saya, saya tunggu, oh ya bagi temen-temen yang memerlukan informasi mengenai bagaimana cara......... silahkan hubungi saya”
- Bila redaksi sebelum memuat surat anda ingin melihat dulu buku yang anda tulis, maka kirimkan saja fotocopynya. Tak usah khawatir karena koran, majalah, tabloid tersebut tidak akan memuat tanpa izin anda.
- Dalam surat pembaca seperti itu jangan katakan harganya. Karena kalau ada harganya koran, majalah, tabloid tersebut tidak akan memuatnya.
Harganya baru anda berikan bila sudah ada surat yang datang, katakan saja bahwa harga yang harus dibayar itu adalah upah menuliskan dan fotocopy serta biaya posnya.
Sekali lagi iklan di surat pembaca ini untung-untungan bisa dimuat bisa tidak. Hanya tak ada salahnya jika dicoba terlebih dahulu.
Bila anda adalah orang tua dan yang ditulis diperuntukan untuk remaja, gunakan saja surat itu seolah-olah dari anak anda.
Begitu juga bila yang ditulis itu untuk orang tua sedangkan anda adalah masih pelajar SMA maka gunakan juga nama kakak, atau orang tua anda yang cocok dengan tulisan tersebut.
Ada satu lagi cara iklan yang cukup murah yaitu dengan cara membuat brosur. Lalu brosur itu dititipkan ke loper koran, majalah, tabloid dan sebagainya. Anda bisa memberi barang sepuluh atau dua puluh ribu ke loper koran itu. Hanya anda tanya dulu loper koran itu memegang berapa ratus langganan.
Contoh iklan sama dengan iklan baris tersebut di atas. Agar bisa lebih efektip karena sekarang sudah ada handphone yang bisa SMS. Maka iklannya dapat ditulis seperti ini “ bagi yang berminat mendapatkan buku bagaimana cara ..... kirimkan nama dan alamat via SMS 081 ............. atau telp ke no .....
6. Membalas pesanan
Bila anda telah memasang iklan baik secara membayar atau menggunakan surat pembaca, maka langkah selanjutnya adalah membukukan atau mengarsipkan nama dan alamat orang yang memesan buku anda tersebut.
Gunakan saja sistem yang sudah baku agar mudah dipahami
7. Perkiraan penghasilan
Jika anda mengiklankan pada sebuah koran dengan iklan baris, sedangkan koran tersebut dicetak dalam 100.000 eksemplar dan yang membaca iklan anda adalah sebanyak 40 % saja maka iklan anda dibaca oleh :
100.000 X 40 % = 40.000 orang.
Dan jika dari 40.000 yang membaca ini 10 % saja yang beli buku anda dan anda menghargakan buku tersebut Rp 10.000. maka uang yang di dapat adalah:
40.000 x 10 % = 4.000 orang
Penghasilan = 4.000 x 10.000
= 40.000.000 (empat puluh juta)
Jumlah penghasilan ini bisa lebih besar atau lebih kecil tergantung dari seberapa jauh buku itu diminati masyarakat.
Saya sendiri dulu menjual bagaimana cara memanfaatkan disket bekas dan bagaimana cara memperbaharui pita printer, cukup untuk makan kurang lebih dua tahun.
Bandingkanlah dengan anda mengirimkannya ke sebuah majalah yang akan diberi honor hanya kurang lebih Rp 150.000 .
Sehingga teruskan saja menulis, jangan terpaku pada koran, majalah, tabloid dan sebagainya. Buatlah buku sendiri dan juallah sendiri. Toh untuk film saja sekarang ada film independent yang segalanya diupayakan dengan kemampuan sendiri.
8. Riwayat singkat penulisan buku ini
Tahun 1993 saya lulus dari diploma I informatika. Waktu itu komputer masih jarang yang menggunakan hardisk, termasuk di tempat saya kuliah. Disket besar masih dominan. Karena yang memakai disket kecil itu biasanya drive B. yang besar tetap untuk program.
Karena disket besar itu mudah rusak maka selama satu tahun kuliah lebih dari dua puluh disket yang sudah tidak terpakai lagi karena rusak.
Saya berpikir disket itu dibeli dengan harga yang cukup mahal (untuk ukuran waktu itu) dan kalau tidak digunakan kembali rasanya sayang.
Tiba-tiba ide itu muncul ketika saya mencetak foto ukuran postcard. Dimana saya ingin memajangkannya sedangkan saya tidak punya figura. Timbullah niat kalau untuk tempat foto ukuran postcard disket bekas itu cukup muat.
Akhirnya saya buat disket bekas itu menjadi figura-figura sederhana dan sedikit diperindah dengan pita-pita serta penyangga agar disket itu bisa diberdirikan di atas meja.
Setelah itu saya berpikir bahwa mungkin di tempat lain juga butuh informasi tersebut, terutama bagi pelajar dan mahasiswa yang ada di kota-kota besar.
Tanpa niat komersil mencari uang, saya menulis beberapa surat pembaca di beberapa majalah remaja yang ada di Jakarta yang isinya menawarkan “bagaimana cara memanfaatkan disket bekas menjadi barang yang bermanfaat bagi yang berminat kirimkan dua buah prangko untuk balasan”
Saya tidak menyebutkan jadi figura atau apapun. Ini sengaja agar orang penasaran dan mengirimkan surat pada saya. Waktu itu saya hoby koresponden ke dalam dan luar negeri sehingga saya bisa mempunyai banyak prangko.
Saya tidak menyangka bahwa banyak sekali yang membutuhkan informasi tersebut. Karena tidak mungkin saya menerangkan dengan cara ditulis. Akhirnya saya buat cara-cara memanfaatkan disket bekas itu dalam bentuk kertas polio di lipat.
Saya katakan pada surat balasan ke mereka bahwa saya tak mungkin untuk membalas satu persatu. Bagi yang memang berminat silahkan kirimkan uang Rp 2500 (dua ribu lima ratus rupiah) untuk biaya fotocopy.
Kalau dihitung-hitung biaya fotocopy Rp 30/halaman dan biaya prangko Rp 300. berarti saya hanya bermodal Rp 500 Rupiah. Ini berarti saya untung 2000 rupiah perbuku.
Pada waktu itu ada kurang lebih 400 orang dari seluruh Indonesia yang menghubungi saya termasuk dari Irian Jaya dan Aceh.
Jumlah itu ditambah lagi dengan orang yang saya kirimi brosur secara langsung (Iklan point c) dan dari iklan baris di koran lokal Bandung.
Sehingga pada satu tahun antara 1993 – 1994 dimana saya menganggur saya masih dapat uang. Setiap hari ada satu atau dua surat yang minta informasi dan ada wesel yang mengirimkan uang dari orang yang suratnya sudah lebih dulu datang dan sudah dibalas.
Pemasangan iklan di koran lokal di Bandung, mendapat respon kurang sukses, karena mungkin tidak tepat sasaran dimana yang membaca koran itu kebanyakan orang tua. Jadi hasilnya lebih baik di majalah remaja yang gratis tersebut.
Selain menulis “Bagaimana cara memanfaatkan disket bekas ...........’ saya juga setahun berikutnya menulis tentang “Bagimana cara memperbaharui pita printer dengan cara mudah dan murah”
Tulisan ini hanya sebanyak dua halaman kurang. Saya memasang iklan gratis di surat pembaca sebuah tabloid komputer(sekarang sudah jadi majalah komputer) Hasilnya lumayan juga. Walau tidak sebanyak yang tadi. Karena “bagaimana cara memanfaatkan disket bekas ..............” diiklankan gratis di banyak majalah (kalau tidak salah tiga majalah remaja) kalau yang kedua hanya di satu tabloid saja dan mungkin tidak semua pembaca mempunyai printer di rumahnya.
Tulisan ini saya dapatkan ketika saya bekerja di sebuah rental komputer. Dimana ketika saya baru masuk kerja, diberitahu oleh pemiliknya jika pita printer sudah pudar warnanya gunakan ini (tinta khusus yang murah) untuk menjadikannya baru.
Dengan cara itu pengunjung rental terus membludak karena mereka merasa puas dengan hasil cetak yang bagus terus. Tidak seperti dirental lain yang kadang pudar karena ngirit biaya ganti pita.
Dengan cara yang ditempuh oleh rental komputer tempat saya bekerja, pita komputer hanya diganti kalau sudah benar-benar tipis saja.
9. Mengapa saya menulis buku sederhana ini
Sampai hari ini saya sangat gemar membaca apa saja yang bermanfaat. Namun sangat sedikit sekali ruangan untuk karya-karya tertentu.
Dilain pihak banyak iklan yang menawarkan kursus menulis. Dan sayapun pernah mengikutinya walaupun tidak sampai tamat. Bahkan saya sudah menulis beberapa puluh kisah singkat, sudah pula dikirim ke beberapa penerbit namun tak ada jawaban.
Berangkat dari hal ini maka saya merasa yakin bahwa banyak orang yang mempunyai kelebihan berupa informasi khusus, tapi mereka tak dapat apa-apa. Karena tak ada koran, majalah, tabloid dan sebagainya yang mau memuatnya. Dan kalau dimuat honornya tak sebanding dengan kandungan ilmunya.
Maka saya yang sudah punya pengalaman menulis dan menjualnya. Tak ada salahnya saya berbagi sehingga siapapun yang punya ide, gagasan atau apapun namanya. Maka orang tersebut menikmati keuntungannya dan orang lain mendapat manfaatnya.
Buku inipun saya buat sederhana (dalam versi cetaknya), tata letak, tulisan bahkan jilidnya tak lebih baik dari sebuah paper anak SMP. Tulisan ini pernah diiklankan juga dan alhamdulillah cukup menguntungkan..
Ini adalah gambaran bagi anda bahwa jika anda punya informasi yang unik orang lain termasuk saya mungkin akan membelinya. Soal penampilan buku itu dan harganya adalah bukanlah suatu masalah kalau informasi di dalamnya memang sangat patut untuk diketahui dan dapat menghasilkan uang yang lebih besar lagi nantinya dari hasil menerapkan ilmu yang ada di dalamnya
Itulah kisah lahirnya buku sederhana ini. Semoga membawa manfaat.
10. Penutup
Bila anda mempunyai sesuatu yang berharga. Tak usah banyak perhitungan dulu dan jangan banyak tergantung pada orang lain. Mandirilah.
Mudah-mudahan buku ini menjadi sebuah sumber inspirasi bahwa anda bisa mendapatkan uang dari buah pikir anda sendiri.
Selamat berpikir, selamat mencoba semoga sukses selalu.
LAMPIRAN
1. Contoh Surat untuk koran
Dear redaksi
Saya sudah lama membaca majalah ini, namun baru sekarang saya sempat mengirimkan surat ini, yang tiada lain ingin mengomentari tentang ......... dimana rubrik tersebut menurut saya sangat bagus sehingga kalau bisa ditambah lagi.
Bagi teman-teman yang hobi korespondensi saya tunggu suratnya. Dan bagi siapa saja yang ingin tahu Bagaimana cara ............ silahkan hubungi saya, syaratnya sertakan prangko untuk balasan.
Keterangan:
Isi surat dan gaya surat bisa disesuaikan dengan koran, majalah, tabloid yang dituju. Untuk orang tua bisa diubah gayanya lebih formal lagi.
2. Contoh Iklan Baris
“Dapatkan petunjuk bagaimana menjual ide menjadi uang. Informasi gratis Kirim nama + alamat lengkap via SMS ke 081...............”
“Dapatkan petunjuk bagaimana menjual ide menjadi uang”. Informasi gratis Kirim nama + alamat lengkap ke PO. BOX ...............
0 komentar:
Posting Komentar